The Lost World Castle

Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tempat wisata yang cukup Indah. Namanya, The Lost World Castle. Terletak di Kepuharjo, Cangkringan,Sleman tempat wisata yang menjual keindahan alam di lereng gunung Merapi, dipadu dengan fasilitas untuk foto selfie, The Lost World Castle, banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara

Seluruh bangunan utama The Lost World Castle terbuat dari batu dan dilapisi aneka keramik di beberapa sudut. Batu yang digunakan untuk membangun tempat ini tentu saja batu sisa erupsi Merapi, alias batuan vulkanik. Berada di tempat ini wisatawan seolah terlempar ke masa lalu, di mana pangeran tampan berkuda putih masih hidup dan bermaksud menyelamatkan sang putri yang sedang tertidur lelap di dalam puri megah.

Tidak mengherankan kalau tempat wisata ini cepat menjadi terkenal dan viral di media sosial. Bentuk bangunan atau arsitekturnya memang unik. Dari luar, bentuknya memang seperti kastil, sesuai dengan namanya. Banyak yang bilang The Lost World Castle mirip sekali dengan Benteng Takeshi yang ada di acara reality show terkenal dari Jepang itu. Beberapa orang juga menyebut bangunan ini mirip dengan The Great Wall atau tembok besar dari Cina. Bangunan The Lost World Castle memang memiliki tembok berwarna kelabu yang tinggi dengan pos-pos penjagaan setiap beberapa meternya. Mirip seperti benteng sebelum memasuki wilayah kerajaan atau kompleks istana. Ide bentuk bangunan ini harus diakui cerdas secara komersial karena sukses menarik perhatian pengunjung bahkan sebelum tempat ini resmi dibuka.

The Lost World Castle dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar di desa Kepuharjo. Daerah ini pernah hangus dilalap erupsi Gunung Merapi beberapa tahun yang lalu. Seolah-olah ingin mengingatkan akan dahsyatnya bencana tersebut, tempat ini disebut sebagai The Lost World atau dunia yang sudah hilang.


Tips untuk Pengunjung The Lost World Castle
Kalau ingin mencoba datang ke tempat ini untuk foto-foto, gunakan beberapa tips di bawah ini:


  • Waktu yang tepat untuk mendatangi tempat ini adalah pada pagi atau sore hari. Pada jam-jam ini, cuaca di sekitar lokasi wisata cukup sejuk dan teduh. Lokasi wisata juga belum banyak ditanami pohon. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk datang pada siang hari. Cuacanya sudah sangat panas dan kering, dan tidak ada tempat berteduh. Kebanyakan pengunjung yang adalah anak muda memilih untuk datang pada sore hari seklaigus menunggu dan menikmati sunset. Romantis sekali.
  • Kenakan alas kaki dan pakaian yang nyaman. Karena tempat ini akan mengajak pengunjung untuk banyak berjalan-jalan dan naik turun tangga, sepatu highheel jelas akan sangat menyiksa. Selain itu, kenakan pakaian yang cukup tertutup agar tidak gosong tetapi cukup menyerap keringat.
  • Jangan lupa membawa bekal minuman dan snack sendiri karena di tempat ini masih jarang pedagang. Selain itu, jangan lupa membawa paying kalau-kalau cuaca mendadak panas.
  • Kalau ingin hunting foto, jangan lupa membawa peralatan yang diperlukan. Kalau datang bersama teman-teman, setidaknya bawalah tongsis agar bisa update di Instagram.



Comments